Jumat, 20 November 2015

TABUNG HAMPA



Kebanyakan ahli sejarah mengira elektronik mulai ketika Edison menemukan bahwa filamen panas memancarkan elektron (1883). Untuk merealisasikan penemuan Edison, Fleming mengembangkan dioda hampa (1904) dan kemudian DeFrost menambahkan elektroda ketiga untuk mendapatkan trioda hampa (1906). Sampai 1950, tabung hampa mendominasi elektronik, mereka digunakan dalam penyearah, penguat, osilator, modulator dan sebagainya.
Sejak 1950 alat-alat zat padat (solid state devices) seperti transistor bipolar, FET, dan IC telah menyisihkan tabung hampa dari aliran utama elektronik. Anda akan menemukan tabung-tabung hampa dalam peralatan-peralatan yang lebih tua, karena rancangan-rancangan baru menggunakan piranti zat padat. Pengecualiannya adalah penguat daya yang sangat tinggi, beberapa penguat gelombang mikro, tabung gambar TV, dan beberapa peralatan khusus lainnya.

1.     Dioda hampa
Pemanas atau heater dioda hampa selama beroperasi akan mengeluarkan pijar atau glow karena dia mencapai temperatur pijar. Hal ini akan menghangatkan katoda didekatnya, yaitu elektroda yang dilapisi secara khusus dan akan melepaskan elektron dengan emisi termionik (thermionic emission). Dengan kata lain, energi termal dapat membebaskan elektron-elektron diorbit luar dekat permukaan katoda. Elektron-elektron yang dipancarkan (emitted) ini, kemudia berada dalam ruang hampa antara katoda dan anoda. Jika anoda dalam gambar dibawah adalah positif terhadap katoda, maka anoda tersebut akan menarik dan menangkap elektron yang dipancarkan tersebut.

Gambar diatas adalah struktur dari dioda tabung hampa.

2.     Trioda hampa
Trioda hampa adalah sebuah tabung hampa dengan tiga elektroda utama, Kisi kendali atau control grid berada antara katoda dan anoda. Karenanya dia dapat mempengaruhi arus. Jika kisi kendali negatif terhadap katoda maka dia menolak sedikit elektron yang mencoba untuk mengalir dari katoda menuju anoda. Makin negatif kisi, arus semakin kecil.
Gambar diatas adalah struktur dari trioda tabung hampa.



3.     Tetroda hampa


Tetroda hampa menggunakan kisi kasa (screen grid) antara kisi kendali (control grid) dan anoda. Dengan menggunakan tegangan positif yang konstan pada kisi kasa maka kita dapat mengurangi kapasitansi antara kisi kendali dan anoda. Hal ini memungkinkan tetroda beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi daripada trioda.
Tetroda mempunyai problem yang disebut emisi sekunder (secondary emission) yang membatasi kegunaanya sebagai penguat linear.




4.     Pentoda hampa

Pentoda dalam sebuah tabung hampa menggunakan sebuah kisi penindas (suppresor) antara kisi kasa dan anoda. Kisi baru ini ditanahkan (grounded) atau dihubungkan dengan katoda. Karena tegangannya tang rendah, kisi penindas memaksa pancaran (emisi) elektron kedua kembali ke anoda. Dalam cara ini, efek yang tidak diinginkan dari pancaran kedua (secondary emision) dihilangkan.




Berikut adalah skema dari pemancar tv tabung yang akan kita rakit


Gambar berikut adalah keterangan kaki-kaki dari tabung ECC85 agar mempermudah perakitan.

Gambar dibawah adalah bagian bawah dari chasis pemancar tv tabung yang sudah dirakit.

Gambar dibawah adalah bagian atas dari chasis pemancar tv tabung yang sudah dirakit.

Gambar struktur tabung hampa